Kamis, 16 April 2015

Penggunaan Kromatografi Kolom




            Menganalisa zat-zat pewarna alami pada Tumbuhan .Contohnya mengekstrak daun atau wortel. Sampel terlebih dahulu dihaluskan secara manual dengan menggunakan mortar, kemudian ditambahkan dengan pelarut organic yaitu n-hexane, hasil ekstraksi ini kemudian disaring dan filtratnya dipanaskan diatas penangas air dan dibiarkan sampai mengental. Kolom yang dipergunakan misalnya corong pisah yang berbentuk tabung (silinder), dalam mempersiapkan kolom hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memasang penahan pada kolom, penahan yang dipergunakan adalah glass wool, hal ini dilakukan karena glass wool memiliki kemampuan menyaring dan menahan penyerap lebih baik daripada menggunakan kapas.Proses memasukan glass wool kedalam corong pisah dilakukan dengan menggunakan pinset, karena selain dapat menyebabkan gatal pada tangan, glass wool juga berbahaya jika terhirup. Jumlah glass wool yang ditambahkan secukupnya dan glass wool yang sudah masuk kedalam corong pisah tidak boleh dipadatkan.
            Penyerap (Alumina/magnesia, silica gel, karbon, magnesium silikat, magnesium kabonat, kalisum karbonat, dan aluminium silikat). Penyerap ditimbang secukupnya dan dilarutkan dengan menggunakan pelarut organic n-hexane sampai penyerap menjadi bubur, kemudian bubur penyerap dimasukan kedalam corong pisah. Proses memasukan penyerap ini dilakukan dengan menggunakan spatula, proses ini harus dilakukan dengan cepat karena pelarut yang dipergunakan adalah n-hexane yang volatile maka bahan penyerap pun menjadi cepat mengering, dan jika bahan penyerap mengering maka proses memasukannya menjadi lebih sulit.
             Proses memasukan penyerap dalam corong dilakukan sebaik mungkin dan homogen serta hindari terdapatnya gelembung udara, karena gelembung udara dapat menyebabkan putusnya penyerap pada kolom.Setelah penyerap dimasukan kedalam kolom, tahap selanjutnya adalah memasukan kertas saring diatas penyerap sesuai dengan bentuk dari kolom, pemberian kertas saring ini bertujuan untuk mendapatkan permukaan yang rata, sehingga sampelakan lebih mudah merata. Sampel dimasukan kedalam kolom yang sudah dilapisi kertas saring dengan menggunakan pipet tetes, penetesan sampel dilakukan secara perlahan dan dengan gerakan memutar sehingga sampel dapat menyebar dengan baik.
            Proses selanjutnya adalah memasukan pelarut. Penambahan pelarut diatas sampel tersebut dilakukan sedikit demi sedikit, dan ditambahkan kembali sedikit demi sedikit jika pelarut mulai berkurang. Pelarut yang ditambahkan akan turun perlahan kebagian penyerap dan membentuk pita-pita warna sesuai dengan jenis zat warna yang terkandung dalam sampel. Pelarut tersebut akan turun dan keluar dengan dengan membawa zat pewarna yang terlarut tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar