Kamis, 16 April 2015

Ekstraksi Dengan Teknik Emulsi Membran Cair





Membran cair dibuat dengan membentuk emulsi dari dua fasa yang tidak saling bercampur. Emulsi ini selanjutnya didispersikan ke dalam fasa ketiga dengan pengadukan. Fasa ketiga ini selanjutnya disebut sebagai fasa kontinu atau fasa eksternal ini secara sederhana

Membran cair adalah fasa yang terletak antara fasa yang terbungkus dalam emulsi (fasa internal). Fasa kontinu adalah tempat dimana zat-zat yang akan dipisahkan (ekstraktan) terlarut. Sedangkan fasa internal adalah tempat dimana zat-zat terekstraksi terkumpul. Pada proses ekstraksi, ekstraktan berdifusi melewati membran cair dari fasa kontinu ke fasa internal (Permatasari, 2001). Pada penggunaan membran cair diperlukan adanya larutan yang bertindak sebagai emulsi. Untuk mengukur kestabilan emulsi, ke dalam fasa membran dilarutkan suatu zat aktif permukaan (surfaktan). Zat aktif permukaan mempunyai suatu bagian polar atau suatu bagian yang nonpolar.Surfaktan selalu lebih larut di dalam fasa pendispersi dari pada di dalam fasa terdispersi. Jika diinginkan emulsi O/W, digunakan surfaktan yang larut dalam air. Sebaliknya, jika diinginkan emulsi W/O, digunakan surfaktan yang larut dalam minyak. Di dalam emulsi W/O, orientasi molekul-molekul sufaktan diperlihatkan secara sederhana.

Pemisahan ion logam dengan teknik emulsi membran cair melibatkan tiga fasa yang sangat penting, yaitu: fasa air yang merupakan sumber ion-ion logam, fasa organik yang mengandung zat pengompleks berupapenukar ion, dan fasa ketiga suatu fasa air yang berfungsi untuk menarik kembali ion-ion logam yang terekstraksi ke dalam fase organik. Larutan terkahir ini disebut sebagai larutan pembebas Pada ekstraksi dengan teknik emulsi membran cair, emulsi didispersikan ke dalam fasa kontinu dengan pengadukan. Butir-butir emulsi yang terbentuk harus stabil dan tidak pecah selama proses pengadukan berlangsung. Ukuran butir-butir emulsi ini bergantung pada sifat dan konsentrasi surfaktan dalam emulsi, viskositas emulsi dan intensitas pengadukan. Umumnya ukran butir-butir emulsi yang terbentuk adalah antara 1 mm - 2 mm. Setiap butiran ini mengandung tetes-tetes kecil fasa internal dengan diameter sekitar 1m. Sejumlah besar butiran emulsi dapat dibuat untuk menghasilkan luas permukaan membran yang besar, sehingga dapat mempercepat proses transfer massa dari fasa eksternal ke fasa internal, dan sebaliknya Dalam proses pemisahan, ion-ion logam bereaksi dengan zat pengompleks pada permukaan luar fase organik, membentuk logam yang larut dalam fasa.

Dispersi emulsi membran cair Membran cair adalah fasa yang terletak antara fasa yang terbungkus dalam emulsi (fasa internal). Fasa kontinu adalah tempat dimana zat-zat yang akan dipisahkan (ekstraktan) terlarut. Sedangkan fasa internal adalah tempat dimana zat-zat terekstraksi terkumpul. Pada proses ekstraksi, ekstraktan berdifusi melewati membran cair dari fasa kontinu ke fasa internal (Permatasari, 2001). Pada penggunaan membran cair diperlukan adanya larutan yang bertindak sebagai emulsi. Untuk mengukur kestabilan emulsi, ke dalam fasa membran dilarutkan suatu zat aktif permukaan (surfaktan). Zat aktif permukaan mempunyai suatu bagian polar atau suatu bagian yang nonpolar.Surfaktan selalu lebih larut di dalam fasa pendispersi dari pada di dalam fasa terdispersi. Jika diinginkan emulsi O/W, digunakan surfaktan yang larut dalam air. Sebaliknya, jika diinginkan emulsi W/O, digunakan surfaktan yang larut dalam minyak. Di dalam emulsi W/O, orientasi molekul-molekul sufaktan diperlihatkan secara sederhana pada organik. Kompleks ini kemudian berdifusi di dalam fase organik. Pada permukaan bagian dalam fasa organik ion logam dilepaskan ke dalam larutan pembebas. Zat pengkompleks yang telah melepaskan ion logam ini bergerak kembali ke permukaan luar fasa organik untuk membentuk ion kompleks dengan logam. Hal ini berlangsung terus-menerus sehingga sebagian besar ion logam pindah ke dalam larutan fasa ketiga. Jadi pada proses pemisahan dengan teknik emulsi membran cair ini, proses ekstraksi dan proses ekstraksi balik (stripping) berlangsung secara simultan dalam satu tahap. Pemisahan ion logam dengan teknik emulsi membran cair mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: proses ekstraksi dan ekstraksi balik ion logam berlangsung dalam satu tahap, molekul pengompleks yang digunakan untuk mengkomplekskan ion logam dapat digunakan berulang kali dalam satu proses ekstrak. Kedua keuntungan ini memungkinkan proses ekstraksi dengan teknik emulsi membran cair lebih ekonomis dibandingkan dengan teknik ekstraksi pelarut


1 komentar:

  1. Terimakasih kak Artikel  Emulsi nya sangat membantu dan mudah dipahami


    Emulsi adalah suatu system heterogen yang terdiri dari sebuah fase cair yang tidak tercampur yang terdispersi dalam face cair lainnya

    BalasHapus