Membran
cair dibuat dengan membentuk emulsi dari dua fasa yang tidak saling bercampur.
Emulsi ini selanjutnya didispersikan ke dalam fasa ketiga dengan pengadukan.
Fasa ketiga ini selanjutnya disebut sebagai fasa kontinu atau fasa eksternal
ini secara sederhana
Membran
cair adalah fasa yang terletak antara fasa yang terbungkus dalam emulsi (fasa
internal). Fasa kontinu adalah tempat dimana zat-zat yang akan dipisahkan
(ekstraktan) terlarut. Sedangkan fasa internal adalah tempat dimana zat-zat
terekstraksi terkumpul. Pada proses ekstraksi, ekstraktan berdifusi melewati
membran cair dari fasa kontinu ke fasa internal (Permatasari, 2001). Pada
penggunaan membran cair diperlukan adanya larutan yang bertindak sebagai
emulsi. Untuk mengukur kestabilan emulsi, ke dalam fasa membran dilarutkan
suatu zat aktif permukaan (surfaktan). Zat aktif permukaan mempunyai suatu
bagian polar atau suatu bagian yang nonpolar.Surfaktan selalu lebih larut di
dalam fasa pendispersi dari pada di dalam fasa terdispersi. Jika diinginkan
emulsi O/W, digunakan surfaktan yang larut dalam air. Sebaliknya, jika
diinginkan emulsi W/O, digunakan surfaktan yang larut dalam minyak. Di dalam emulsi
W/O, orientasi molekul-molekul sufaktan diperlihatkan secara sederhana.
Pemisahan
ion logam dengan teknik emulsi membran cair melibatkan tiga fasa yang sangat
penting, yaitu: fasa air yang merupakan sumber ion-ion logam, fasa organik yang
mengandung zat pengompleks berupapenukar ion, dan fasa ketiga suatu fasa air
yang berfungsi untuk menarik kembali ion-ion logam yang terekstraksi ke dalam
fase organik. Larutan terkahir ini disebut sebagai larutan pembebas Pada
ekstraksi dengan teknik emulsi membran cair, emulsi didispersikan ke dalam fasa
kontinu dengan pengadukan. Butir-butir emulsi yang terbentuk harus stabil dan
tidak pecah selama proses pengadukan berlangsung. Ukuran butir-butir emulsi ini
bergantung pada sifat dan konsentrasi surfaktan dalam emulsi, viskositas emulsi
dan intensitas pengadukan. Umumnya ukran butir-butir emulsi yang terbentuk
adalah antara 1 mm - 2 mm. Setiap butiran ini mengandung tetes-tetes kecil fasa
internal dengan diameter sekitar 1m. Sejumlah besar butiran emulsi dapat dibuat
untuk menghasilkan luas permukaan membran yang besar, sehingga dapat
mempercepat proses transfer massa dari fasa eksternal ke fasa internal, dan
sebaliknya Dalam proses pemisahan, ion-ion logam bereaksi dengan zat
pengompleks pada permukaan luar fase organik, membentuk logam yang larut dalam
fasa.
Dispersi
emulsi membran cair Membran cair adalah fasa yang terletak antara fasa yang
terbungkus dalam emulsi (fasa internal). Fasa kontinu adalah tempat dimana
zat-zat yang akan dipisahkan (ekstraktan) terlarut. Sedangkan fasa internal
adalah tempat dimana zat-zat terekstraksi terkumpul. Pada proses ekstraksi,
ekstraktan berdifusi melewati membran cair dari fasa kontinu ke fasa internal
(Permatasari, 2001). Pada penggunaan membran cair diperlukan adanya larutan
yang bertindak sebagai emulsi. Untuk mengukur kestabilan emulsi, ke dalam fasa
membran dilarutkan suatu zat aktif permukaan (surfaktan). Zat aktif permukaan mempunyai
suatu bagian polar atau suatu bagian yang nonpolar.Surfaktan selalu lebih larut
di dalam fasa pendispersi dari pada di dalam fasa terdispersi. Jika diinginkan
emulsi O/W, digunakan surfaktan yang larut dalam air. Sebaliknya, jika
diinginkan emulsi W/O, digunakan surfaktan yang larut dalam minyak. Di dalam
emulsi W/O, orientasi molekul-molekul sufaktan diperlihatkan secara sederhana
pada organik. Kompleks ini kemudian berdifusi di dalam fase
organik. Pada permukaan bagian dalam fasa organik ion logam dilepaskan ke dalam
larutan pembebas. Zat pengkompleks yang telah melepaskan ion logam ini bergerak
kembali ke permukaan luar fasa organik untuk membentuk ion kompleks dengan
logam. Hal ini berlangsung terus-menerus sehingga sebagian besar ion logam
pindah ke dalam larutan fasa ketiga. Jadi pada proses pemisahan dengan teknik
emulsi membran cair ini, proses ekstraksi dan proses ekstraksi balik
(stripping) berlangsung secara simultan dalam satu tahap. Pemisahan ion logam
dengan teknik emulsi membran cair mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: proses
ekstraksi dan ekstraksi balik ion logam berlangsung dalam satu tahap, molekul
pengompleks yang digunakan untuk mengkomplekskan ion logam dapat digunakan
berulang kali dalam satu proses ekstrak. Kedua keuntungan ini memungkinkan
proses ekstraksi dengan teknik emulsi membran cair lebih ekonomis dibandingkan dengan
teknik ekstraksi pelarut
Terimakasih kak Artikel Emulsi nya sangat membantu dan mudah dipahami
BalasHapusEmulsi adalah suatu system heterogen yang terdiri dari sebuah fase cair yang tidak tercampur yang terdispersi dalam face cair lainnya