Soxhlet merupakan alat yang terdiri
dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadahpenyuling) bypass
sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm
outlet,expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling
water out. Soxhlet biasadigunakan dalam pengekstrasian emak pada suatu bahan
makanan. Metode soxhlet ini dipilihkarena pelarut yang digunakan lebih sedikit
(efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkanmelalui sifon
tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk
mengekstrak sampelselalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang
digunakan lebih cepat. Kerugian metodeini ialah pelarut yang digunakan harus
mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksisenyawa yang tahan panas (Harper 1979).Soxhlet merupakan
Ekstraksi padat-cair digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat
padapadatan menggunkan pelarut organic. Padatan yang akan diekstrak dilembutkan
terlebih dahuludengan cara ditumbuk atau juga diiris-iris. Kemudian padatan
yang telah halus dibungkus dengankertas saring. Padatan yang terbungkkus kertas
saring dimasukkan kedalam alat ekstraksi soxhlet.Pelarut organic dimasukkan
kedalam labu alas bulat. Kemudian alat ektraksi soxhlet dirangkaidengan
kondensor . Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan pelarut organic sampai semua
analitterekstrak (Annim A, 2013)
Sebuah
ekstraktor Soxhlet adalah bagian dari peralatan laboratorium. Ditemukan pada
tahun 1879 oleh Franz von Soxhlet. Ini awalnya dirancang untuk ekstraksi lipid
dari bahan padat. Namun, ekstraktor Soxhlet tidak terbatas pada ekstraksi
lipid. Biasanya, ekstraksi Soxhlet hanya diperlukan apabila senyawa yang
diinginkan memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut, dan pengotor tidak larut
dalam pelarut. Jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan
yang signifikan dalam pelarut maka filtrasi sederhana dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa dari substansi pelarut.
Biasanya
bahan padat yang mengandung beberapa senyawa yang diinginkan ditempatkan dalam
sebuah sarung tangan yang terbuat dari kertas filter tebal, yang dimuat ke
dalam ruang utama dari ekstraktor Soxhlet. Ekstraktor Soxhlet ditempatkan ke
botol berisi ekstraksi pelarut. Soxhlet tersebut kemudian dilengkapi dengan
sebuah kondensor (Anonim B, 2013).
Sokletasi adalah
suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat
dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu,
sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.
Adapun prinsip
sokletasi ini yaitu : Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang
didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan
ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang
tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan
dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak
melarutkan zat padat yang tidak diinginkan
Metoda sokletasi
seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi. Jika pada
metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan
baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi
cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi
ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan
ini adalah sokletasi
Sokletasi digunakan
pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul
setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut
tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan
diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu
distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut
dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat
ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut
yang diinginkan.
Sampel yang sudah
dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam
“Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sample ditutup dengan kapas.
Pelarut yang digunakan adalah Petroleum Spiritus dengan titik didih 60 – 80°C.
Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk
meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan
Petroleum Spirit 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena
kelarutan lemak pada pelarut organik. Thimble yang sudah terisi sampel
dimasukan ke dalam soxhlet . Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan
pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan
soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai
dipanaskan .Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soklet menuju ke
pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser
mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke
thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul
dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat
sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut
sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah
proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses
penyulingan dan dikeringkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar